mimpiku

Minggu, 14 Desember 2008

Terlintas di depan kita persoalan yang sudah menjadi polemik berkepanjangan dalam masyarakat yang semula hanya sebagai asumsi, hipotesis atau pun prediksi, namun tampaknya sekarang sudah menjadi langkah konkret yang tidak perlu dibantah. Persoalan tersebut adalah tentang pernikahan dini. Pernikahan dini merupakan sebuah perkawinan di bawah umur yang target persiapannya belum dikatakan maksimal baik dari segi persiapan fisik, persiapan mental juga persiapan materi.

Walau pun demikian, hal itu tetap saja dilakukan walaupun berbagai fakor yang melatar belakanginya. Pernikahan dini kini sangat marak dilakukan, dan tentunya ini akan menjadi permasalahan yang besar ketika tidak ada pencarian analisa masalah yang tepat yang didasari oleh data yang akurat dan terpercaya serta solusi yang alternatif untuk memecahkan masalah ini. Tulisan ini akan mencoba menjelaskan secara mendetil tentang dampak buruk pernikahan dini, pendewasaan usia kawin, keluarga sejahtera dan pemerintah peduli remaja berupa solusi baru yang lebih objektif yang dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk mengatasi maraknya pernikahan dini.

Remaja Masa Kini Tidak Menikah Dini
Remaja merupakan masa transisi dari masa kekanak-kanakan menjadi seorang yang dewasa. Remaja merupakan bibit awal suatu bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik, bermartabat dan kuat. Oleh karena itulah, masa depan suatu bangsa terletak di tangan para remaja. Saat ini problematika yang terjadi pada para remaja adalah banyaknya remaja yang ingin membina rumah tangga dengan melakukan pernikahan dini. Bila ditelusuri, banyak faktor yang menyebabkan remaja melakukan pernikahan dini; bisa karena pergaulan bebas akibatnya terjadi perkawinan di luar pernikahan. Faktanya, di magelang tercatat ada sekitar 1456 kasus kehamilan diluar nikah dalam setahun . Hal lain ialah informasi yang menyimpang yang mengubah gaya pandang remaja atau bisa juga disebabkan oleh faktor ekonomi.

Walaupun banyaknya faktor yang melatar belakangi pernikahan dini, akan tetapi dampak buruk yang terjadi ketika melakukan pernikahan dini lebih banyak pula. Dampak tersebut terdiri dari dampak fisik dan mental. Secara fisik, dampak yang terjadi berupa :

1) remaja itu belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan . Untuk Nanggroe Aceh Darussalam, pada periode Januari sampai September 2006, dari 112.667 ibu hamil ditemukan 84 orang meninggal .

2) Perempuan yang menikah dibawah umur 20 tahun beresiko terkena kanker leher rahim, pada usia remaja sel-sel leher rahim belum tumbuh dengan matang. Kalau terpapar oleh Human Papiloma Virus (HPV) maka pertumbuhan sel akan menyimpang menjadi kanker. dr Nugroho Kampono,Sp.OG menyebutkan kanker leher rahim menduduki peringkat pertama kanker yang menyerang perempuan Indonesia, angka kejadiannya saat ini 23 persen di antara kanker lainnya.

3) Remaja akan mengalami masa reproduksi lebih panjang, sehingga memungkinkan banyak peluang besar untuk melahirkan dan mempunyai anak. Secara Nasional, tingkat laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,6 persen pertahun atau sekitar 3-4 juta bayi lahir setahunnya. Ini menjadi angka yang sangat fantastis dan membahayakan.Bila tingkat kelahiran di Aceh juga meningkat maka kemungkinan besar akan menyebabkan polemik baru di Aceh. Aceh dengan provinsi yang masih berbenah baik dari segi kesehatan, lapangan kerja, pemerintahan juga ekonomi pasca konflik dan Tsunami maka akan terciptanya permasalahan yang krusial yang harus di hadapi oleh pemerintah Aceh.

4) Akibat pernikahan dini, para remaja saat hamil dan melahirkan akan sangat mudah menderita anemia.

5) Menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi, pada periode Januari sampai September 2006, dari kelahiran bayi 102.905 orang tercatat 222 orang meninggal dunia . Kemudian, ketidaksiapan fisik juga tidak terjadi pada remaja yang melakukan pernikahan dini akan tetapi juga terjadi pada anak yang dilahirkan. Dampak buruk tersebut berupa bayi lahir dengan berat rendah, hal ini akan menjadikan bayi tersebut tumbuh menjadi remaja yang tidak sehat, tentunya ini juga akan berpengaruh pada intellegenci si anak.

Dari segi mental, 1) secara medis usia bagus untuk hamil 25-35 tahun, maka bila usia kurang meski secara fisik dia telah menstruasi dan bisa dibuahi, namun bukan berarti siap untuk hamil dan melahirkan serta mempunyai kematangan mental untuk melakukan reproduksi yakni berpikir dan dapat menanggulangi resiko-resiko yang akan terjadi pada masa reproduksinya, seperti misalnya terlambat memutuskan mencari pertolongan karena minimnya informasi sehingga terlambat mendapat perawatan yang semestinya.

2) Pernikahan dini juga menghentikan kesempatan seorang remaja meraih pendidikan yang lebih tinggi, berinteraksi dengan lingkungan teman sebaya, sehingga dia tidak memperoleh kesempatan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, hal ini juga berimplikasi terhadap kurangnya informasi dan sempitnya dia mendapatkan kesempatan kerja, otomatis lebih mengekalkan kemiskinan. 3) Dari sisi sosial, pernikahan dini merupakan salah satu faktor penyebab tindakan kekerasan terhadap istri, ini timbul karena tingkat berpikir yang belum matang bagi pasangan muda tersebut. Data statistik lengkap mengenai Kasus Dalam Rumah Tangga (KDRT atau domestic violence) Mitra Perempuan Women’s Crisis Center di Yogyakarta menyebutkan selama periode 1994 samapai 2004, menerima pengaduan 994 kasus kekerasan yang terdata, selanjutnya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan menyebutkan 11,4 persen dari 217 juta penduduk Indonesia atau setara dengan 24 juta perempuan mengaku perngah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Kemudian, 4) depresi berat (neoritis depresi) akibat pernikahan dini ini, bisa terjadi pada kondisi kepribadian yang berbeda. Pada pribadi tertutup (introvert) akan membuat si remaja menarik diri dari pergaulan. Dia menjadi pendiam, tidak mau bergaul, bahkan menjadi seorang yang gila (schizoprenia). Sedang depresi berat pada pribadi terbuka (ekstrovert) sejak kecil, si remaja terdorong melakukan hal-hal aneh untuk melampiaskan amarahnya. Seperti; pertikaian rumah tangga yang tak kunjung usai dan tak jelas masalahnya, anak dicekik dan sebagainya. Dengan kata lain, secara psikologis kedua bentuk depresi sama-sama berbahaya.

Melalui Pendewasaan Usia Kawin, Kita Bangun Keluarga Sejahtera
Secara etimologi, perkawinan mempunyai dua makna. Dari sisi substansi syari’ah dalam pandangan Islam, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang suami isteri dengan tujuan menciptakan keluarga yang bahagia, sejahtera, damai, tenteram dan kekal sebagaimana yang tersurat dalam QS. Ar-Rum : 212. Dari sisi Sosiologi, perkawinan adalah penyatuan dua keluarga besar, terbentuknya pranata sosial yang mempertemukan beberapa individu dari dua keluarga yang berbeda dalam satu jalinan hubungan.

Secara undang-undang, perkawinan dini selalu dikaitkan dengan usia pernikahan yang dilaksanakan pada ambang batas atau di bawah usia dengan ketentuan 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan. Ambang batas tersebut sebenarnya baru “awal kebolehan” yang ditolerir oleh hukum di negara kita. Tapi bagaimana dengan kesiapan yang lainnya, kesiapan sosial, kesiapan mental dan fisik, di sinilah perlu kiranya kita mempertimbangkan kondisi perkawinan yang mencukupi untuk dapat dikatakan cukup matang dalam persiapan.

Pada dasarnya, rumah tangga dibangun atas komitmen bersama dan merupakan pertemuan dua pribadi berbeda. Kalau keduanya bisa saling merubah, itu hanya akan terjadi kalau dua-duanya sama-sama dewasa. Namun, hal ini sulit dilakukan pada pernikahan usia remaja.

Tentunya dengan kematangan faktor kedewasaan baik dari segi pola pikir dan umur, tentunya ini akan menjadi fakor pendukung terciptanya sebuah keluarga sejahtera.

Keluarga Sejahtera dan Pemerintah Peduli Remaja
Makin maraknya pernikahan dini yang dilakukan oleh remaja saat ini dan bahkan menjadi trend yang berujung pada sebuah keharusan, tentunya perlu ada upaya penyelesaian yang kontruktif untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Upaya tersebut merupakan bentuk perlindungan remaja sejak dini selaku warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan yang berujung pada kesejahteraan. Upaya penyelesaian berupa solusi tersebut tentunya harus ada singkronisasi antara pemerintah dan keluarga agar didapatinya hasil yang semaksimal mungkin.

Keluarga sebagai komunitas terkecil yang sangat banyak berinteraksi dengan remaja (anak mereka, red), tentunya yang menjadi tanggung jawab mereka selaku orang tua dengan memberikan pendidikan dini tentang pergaulan dan pernikahan dini. Hal ini pun, hanya bisa terjadi bila keluarga dalam hal ini orang tua bisa menjadi orang yang mereka teladani dan dihormati dalam segala aktivitas sebagai contoh terdekat dari mereka.

Keluarga pun harus menjadi pengontrol (fungtion control) terhadap segala aktivitas yang mereka lakukan, agar anak-anak mereka yang tumbuh menjadi dewasa tidak terjebak dalam keadaan yang salah, bisa dari segi pergaulan atau sebagainya.

Walaupun demikian, perlidungan remaja kiranya turut dilaksanakan oleh sebuah konstitusi yaitu pemerintah sendiri, dalam konteks Aceh ialah Pemerintah Aceh. Langkah awal yang perlu kiranya dipersiapkan oleh pemerintah Aceh sendiri dengan adanya sebuah agenda umum (common agenda) yang kiranya menjadi acuan tentang perlindungan remaja dan permasalahan pernikahan dini. Hal ini tentunya terjalin atas kesepakatan semua pihak.

Pemerintah Aceh melalui BKKBN Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam harus mensosialisasikan tentang efek buruk pernikahan dini ke seluruh lapisan masyarakat, kota maupun desa. Tentunya dengan target yang telah direncanakan, serta Pemerintah Aceh mendorong masa hamil sebaiknya dilakukan pada usia 25–35 tahun . Pada tataran aplikasi, bila perlu pemerintah Aceh menetapkan sebuah aturan kepada remaja Aceh, sebagai salah satu contoh SMU Negeri I Denpasar melarang pernikahan dini bagi para pelajar SMU.

Dari paparan di atas, perlindungan remaja sangatlah penting dilakukan, hal ini difaktori karena remaja hari ini adalah pemimpin hari esok, keadaan remaja hari ini merupakan gambaran keadaan bangsa dan negara di hari esok. Kiranya ini menjadi sebuah cacatan penting bagi Indonesia dan Acseh untuk menjadi yang lebih baik.


Remaja Cerdas Pasti Antinarkoba

MASA remaja adalah masa yang paling menyenangkan. Dunia remaja adalah dunia yang penuh warna-warni. Barbagai aktivitas menjadi bagian dari perjalanan usianya yang terus memburu idealisme sesuai dengan kehendak, sejalan dengan hasrat egonya yang menghentak-hentak.

Mereka ini sedang mencari pola hidup yang sesuai dengan dirinya sehingga biasanya ingin mencoba hal-hal yang baru, meskipun mempunyai risiko tinggi. Misalnya mulai mencoba-coba merokok, minum minuman keras, dan mengonsumsi narkoba.

Hal itu dikatakan psikolog Dra Endang Sri Indrawati MSi dalam seminar Sosialisasi Perang Antinarkoba yang diselenggarakan SMAN 15 Semarang bekerja sama dengan event organizer Paramitra Komunika di Gedung Diklat BKK Jl Supriyadi, kemarin.

Hadir pula sebagai pembicara Kompol Endang Sumilih dari Direktorat Narkoba Polda, Soeswanto SPd (Dinas Kesejahteraan Sosial Jateng), dan pakar seks dokter Setiawan serta wakil dari siswa dari 23 sekolah di Semarang.

"Remaja yang cerdas adalah mereka yang mengetahui bagaimana menentukan masa depannya, yaitu tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Hidup tanpa narkoba itu sangat menyenangkan dan penuh kebebasan. Anda dapat pergi ke mana saja tanpa dikurung narkoba. Narkoba tidak menyelesailkan masalah apa pun, justru mengakibatkan berbagai macam dampak yang merugikan tubuh," kata Endang Sri.

Jadi Endemi

Sementara itu pembicara lain, Kompol Endang Sumilih mengatakan, masalah penggunaan narkoba di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, sudah menjadi endemi dan merupakan masalah internasional.

Menurutnya, ada kecenderungan yang sangat dominan melanda masyarakat dunia di mana pun, terutama di kalangan remaja dan dewasa (muda), yakni munculnya gaya hidup baru internasional, seperti gaya hidup bersenang-senang, disko, dan karaoke.

"Situasi dan kondisi itulah yang menjadi pemicu perkembangan narkotika dalam bentuk peredaran gelap dan penyalahgunaannya," katanya.

Polri, menurut Endang, sebagai unsur terdepan sekaligus sebagai institusi inti dalam penanggulangan setiap masalah penyalahgunaan narkoba telah menggunakan empat pola penanggulangan. Pola itu adalah pre-emptieve (pencegahan dini), preventif (pengawasan jalur peredaran), represif (penerapan sangsi hukum), dan treatment (rehabilitasi). (Moch Kundori-18n)

pa sih cita-citamu? Itu mungkin pertanyaan yang kerap diajukan orang-orang sekitar dari ketika kamu kecil hingga remaja. Setelah masuk usia dewasa mungkin pertanyaan tersebut akan berkurang. Yup, katanya menjadi remaja adalah masa transisi menuju dewasa. Tentunya kamu perlu ‘virus’ nih biar cepat menyerang kepercayaan diri tuk menghadapi masalah remaja. Nah, di buku ini ada tips ‘n trik menghadapi permasalahan remaja, mulai dari putus ama pacar, bingung cita-cita, pusing menentukan kuliah, ingin bisa bergaul di mana aja, mau sukses di usia muda, dan masih banyak lagi. Jadi, nggak bingung lagi kan kalau ditanya mau apa pas gede nanti?

Kamis, 27 November 2008

Malas bisa kita hindari ketika ia datang menyerang kemauan dan semangat kita, di bawah ini ada beberapa tips antara lain:
1. Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang

2. Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk terus berbaring bisa berbahaya atau bisa kebablasan tidur

3. Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Berpindah dari kamar kita ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa juga ke dapur

4. Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran

5. Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah. Bisa diganti dengan kegiatan yang lain misalnya merapikan rak yang berantakan, atau kegiatan yang lain yang bisa menggerakkan otot-otot kita

6. Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman. Hati-hati jangan sampai lupa tujuan utama dalam berbincang-bincang yaitu untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol bahkan meng-ghibah

7. Berdiri membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal.

TIPS UNTUK REMAJA

Ingatlah, meskipun kejujuran adalah segalanya, tidak semua orang di Internet melakukan hal tersebut. Jadi, ketika kamu sedang menggunakan Internet atau chatting, berhati-hatilah.

Kamu tidak akan pernah tahu ketika ada orang yang mengaku a/s/l (age/sex/location) - nya adalah 19/f/jkt dan mahasiswi, sebenarnya adalah 40/m/somewhere dan pengangguran.

Janganlah mudah terpengaruh dengan data-data pribadi orang lain di Internet yang menarik perhatianmu. Di Internet banyak sekali orang iseng yang berpura-pura menjadi orang lain, entah menjadi lebih muda/tua ataupun mengaku perempuan/lelaki hanya untuk bercanda dan menjahili orang lain, hingga untuk menjebak atau membuat malu orang lain.

Waspadalah dengan siapapun yang ingin tahu terlalu banyak. Tidak ada satupun aturan di dunia yang mengharuskan kamu untuk bercerita jujur tentang jati diri kamu kepada orang lain di Internet. Simpanlah baik-baik informasi tentang nama kamu, usia, alamat rumah, alamat sekolah dan nomor telepon. Jangan pedulikan permintaan dari orang yang baru kamu kenal di Internet. Percayakan pada insting kamu, jika seseorang membuat kamu tidak nyaman, tinggalkan saja.

Curahkan perasaanmu pada sahabatmu. Jika kamu berencana bertemu dengan seseorang yang kamu kenal di Internet, ajaklah sahabatmu atau orang yang kamu percaya untuk menemanimu. Mintalah juga agar orang yang akan kamu temui tersebut untuk mengajak temannya. Mungkin ini kedengarannya aneh, tetapi ini sesungguhnya adalah cara yang jitu untuk keamananmu.

Pastikan agar sahabatmu di dunia nyata mengetahui apa yang tengah kamu pikirkan atau lakukan. Bahkan jika kamu ada masalah, baik terhadap keluarga, sekolah maupun pacar, ceritakanlah pada sahabat atau orang yang kamu percaya di kehidupan nyata, bukan yang hanya kamu kenal di Internet. Bercerita kepada sahabatmu di kehidupan nyata jauh lebih baik dan lebih terpercaya daripada seseorang asing yang kamu kenal di sebuah chat room.

Jika kamu menerima kiriman e-mail, file ataupun gambar-gambar yang isinya mencurigakan dari seseorang yang kamu tidak kenal dan kamu tidak percaya, langsung hapus saja kiriman-kiriman tersebut. Perlakukan kiriman tersebut seperti layaknya sebuah e-mail sampah. Kamu bisa mendapatkan rugi yang besar hanya gara-gara mempercayai seseorang yang sama sekali belum pernah kamu temui atau kenali. Hal tersebut juga berlaku pada link atau URL yang tampak mencurigakan. Janganlah kamu meng-klik apapun yang tidak kamu yakini sumbernya dan keamanannya, walaupun dengan alasan sekedar ingin mencari jawab atas rasa keingin-tahuanmu.

Jauhi chat room atau mailing-list yang isinya provokatif ataupun berisi hal-hal negatif lainnya. Jangan mudah terperdaya rayuan-rayuan seseorang di Internet yang mencoba mempengaruhi kamu agar menjadikannya seorang teman sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari. Jangan pula mudah terpancing dengan provokasi seseorang yang memanas-manasi kamu untuk bertengkar di Internet. Jika kamu mencoba-coba mencari masalah di Internet, kamu akan mendapatkannya, dan segala sesuatunya akan lepas kendali secara cepat. Kerugianlah yang akhirnya akan kamu dapatkan.
Taken from : http://free.vlsm.org/v17/com/ictwatch/cyberwise/remaja.htm
" TIADA HIDUP TANPA KEGAGALAN ,KEKALAHAN , DAN KEJATUHAN............

AIR SUNGAI MENUJU LAUT MELEWATI JALAN YANG BERLIKU......

BERDIRILAH TEGAK KEMBALI.............................

JANGAN MEMANDANG KE BELAKANG , MASA LALU TELAH BERLALU....................

HIDUP BERJALAN TERUS............................

LANGIT YANG ABADI TETAP TIDAK BERUBAH DAN HIDUP BAGAIKAN BENTUKAN GERAKAN AWAN DI ANGKASA YANG SELALU BERUBAH-UBAH TIDAK MEMILIKI KETETAPAN DAN TIDAK ABADI . "





"CAHAYA MENTARI BILA DIFOKUSKAN AKAN MEMBAKAR KERTAS " ~Alexander Graham Bell

Senin, 17 November 2008

perubahan

Melakukan perubahan ke arah positive itu perlu..

Berubah menjadi lebih baik dan lebih dewasa

Dewasa dalam berpandangan, berpikir, dan bersikap

Semuanya diawali dengan renungan dan introspeksi diri..

Kamis, 16 Oktober 2008

jadi pemimpin tuh sulit....

jadi pemimpin tuh ternyata suliiiiit banget...
untuk pertama kalinya aku ditunjuk jadi seorang pemimpin.
tanggung jawabnya besar,

pesan aja buat para panitia WPC ku kalau baca entri ini,

teman-teman....bantu aku ya....
aku sadar aku belum pernah memimpin, dan aku juga belum berpengalaman. jadi aku mohon bantuanya ya....

AKU PERCAYA KALIAN SEMUA!!!!

Senin, 13 Oktober 2008

kelinci tuh binatang yang aku sukai...soalnya binatang ini imut-imut, mirip seseorang yang aku sayangi


'HARVARD ITU MIMPIKU'

banyak orang bilang kalau impianku untuk kuliah di Harvard itu mustahil. Tapi aku tidak akan putus asa, karena Harvard adalah mimpi terindahku..setelah melihat orang yang aku sayangi bahagia.



DIMANA HATIMU BERADA DISITULAH HARTA TERINDAH YANG KAMU MILIKI


" DIMANA HATIMU BERADA DISITULAH HARTA PALING BERHARGA YANG KAMU MILIKI"


KEAGUNGAN terletak pada :
  • mencintai bukan dicintai
  • memberi bukan menerima
  • melayani bukan dilayani
mimpiku adalah kekuatanku, yang mampu membangkit-
kan semangatku untuk tetap berjuang meraih masa depan
yang indah....


HIDUP TUH CUMA SATU KALI!!!
jangan disia-sia in yach!!!






hmmmm

mimpi...mimpi...dream...drea...